ABSTRAK
Desa Purwodadi merupakan salah satu desa di
Kecamatan Donomulyo, Kabupaten Malang yang terletak di paling ujung selatan
serta sangat dekat dengan perbatasan Kabupaten Blitar. Untuk hal yang mungkin
sedikit kekurangan dalam hal agama adalah jumlah tenaga pendidik yang bisa dibilang
kurang jika dibandingkan dengan jumlah perserta didik yang ada dalam sebuah
TPQ. Metode
penelitian dalam riset ini menggunakan pendekatan field research di
TPQ
Al-Ikhlas Desa Purwodadi dengan metode analisis deskriptif. Dari apa
yang telah dilakukan, musabaqoh adalah cara yang dinilai paling tepat utuk
menumbuhkan semangat belajar agama dan menumbuhkan motivasi belajar peserta
didik agar tidak kalah dengan peserta didik yang ada di perkotaan.
Kata kunci: Musabaqoh, Penanaman Agama Islam, TPQ
Al-Ikhlas.
PENDAHULUAN
Desa Purwodadi merupakan salah satu desa di Kecamatan Donomulyo,
Kabupaten Malang yang terletak di paling ujung selatan serta sangat dekat
dengan perbatasan Kabupaten Blitar. Hal ini menyebabkan terdapat beberapa
masalah yang sering muncul di daerah pesisir seperti kurangnya sumber daya
manusia, kurang berkembangnya ekonomi dan industri, serta minimnya sarana
prasarana yang ada di lembaga pendidikan. Dari segi jaringan internet juga
dapat dikatakan kurang memadahi dan kurang mendukung dikarenakan telah
geografis serta sulitnya akses jaringan masuk yang menyebabkan masalah-masalah
diatas muncul. Sehingga, pendidikan dan persaingan dagang sedikit tertinggal
selaras dengan tertinggalya digitalisasi. Sebagian besar penduduk desa
Purwodadi bekerja sebagai petani dan
pedagang dimana petani hanya mengandalkan air hujan sebagai pengairan
sawah.
Pada aspek keagaman, peduduk desa Purwodadi banyak yang menjadi warga
Nahdlatul Ulama, sehingga budaya yang di lakukan sehari-hari tidak jauh dari
budaya keagamaan seperti istighosah, tahlilan, yasinan, dziba’an, manakiban,
dan berbagai ritual keagamaan lainnya. Dari beberapa permasalahan yang ada
tersebut, kami Kelompok KKM-DR UIN Maulana Malik Ibrahim Malang memberikan
semangat dan motivasi kepada peserta didik serta membangun mental dan rasa
cinta terhadap agama islam sehingga dapat beraing dengan peserta didik yang ada
di daerah perkotaan.
METODE
Penelitian ini mengunakan metode
penelitian kualitatif dengan jenis penelitian lapangan (field research).
Dalam pengumpulan data kualitatif ini menggunakan penelitian lapangan guna
memperoleh informasi yang valid. Peneliti melakukan penelitian langsung yang
dilakukan di TPQ Al-Ikhlas Dusun Tambakrejo Desa Purwodadi Kecamatan Donomulyo
Kabupaten Malang dengan memperoleh informasi terkait aktualisasi moderasi
beragama melalui observasi, wawancara, serta dokumentasi untuk memperoleh data
yang akurat. Analisis data selama di lapangan yang digunakan dalam penelitian
ini adalah model Miles dan Hubberman dengan langkah-langkah yaitu reduksi data,
penyajian data, dan penarikan kesimpulan.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Desa
Purwodadi merupakan sebuah desa yang berada di Kecamatan Donomulyo Kabupaten
Malang. lokasi desa ini berada di dekat pantai dan dapat dikatakan sebagai
salah satu wilayah di Kabupaten Malang yang berbatasan lansung dengan Kabupaten
Blitar. Di desa Purwodadi mayoritas masyarakatnya memeluk agama Islam dan
sangat kental dengan nuansa Nahdlatul Ulama. Banyak sekali lembaga
pendidikan Islam yang tersebar di beberapa dusun, salah satunya dusun
Tambakrejo. Terdapat dua TPQ di dusun Tambakrejo yaitu TPQ Rukun Sentosa dan
TPQ Al-Ikhlas. Kedua TPQ tersebut sama-sama mempunyai santri yang banyak namun
kurang dalam hal tenaga pendidik. Penulis sendiri memfokuskan diri untuk
mengajar di TPQ Al-Ikhlas.
TPQ
Al-Ikhlas sendiri mempunyai kurang lebih 45 santriwan-santriwati. Namun, tenaga
pendidiknya hanya Pak Sugiono yang sekaligus pengasuh TPQ tersebut. kedatangan
kelompok KKM dari UIN Malang sendiri sedikit meringankan pak Suigiono dalam
mengajar santri-santrinya. “Alhamdulillah mas, adanya panjenengan semuanya
bisa meringankan beban saya dalam mengajar yang biasanya hanya sendiri”
jelas Pak Sugiono dalam har pertama mengajar.
Dikarenakan tenaga pendidik yang kurang ditambah dengan santri yang
bayak menyebabkan TPQ hanya mengajarkan Al-qur’an dengan metode sorogan.
Mengetahui akan hal itu, saya dan kelompok KKM sedikit menambahi pelajaran
dengan hafalan do’a-do’a harian serta praktek wudlu yang sesuai dengan syariat
islam. Para santri sangat antusias dan semangat dalam mengituki proses belajar
mengajar. “walah mas, adanya mas-mas dan mbak-mbak KKM membuat santri-santri
saya semnagt semuanya anak-anakku”. Ujar pak Sugiono setelah mengawasi
pembelajaran.
Jika hanya pembelajaran, kita kurang begitu tahu bagaimana kompetensi
para santriwan-santriwati yang sesungguhnya. Maka dari itu, saya dan kelompok
KKM mengadakan Musabaqoh TPQ pada tanggal 20 Januari 2022 guna melihat
seberapa faham santri terhadap apa yang diajarkan. Musabaqoh tersebut diisi
dengan dua lomba sesuai dengan materi yang telah diajarkan, antara lain lomba
praktek wudlu beserta niatnya dan doa sehari-hari. Para santri terlihat sangat
semangat dalam lomba tersebut bahkan beberapa wali santri ikut melihat anak-anaknya
berlomba. Musabaqoh dalam bentuk lomba tersebut sebanarnya dapat
meningkatkan rasa percaya diri para santri dan sebagai bentuk pengukuran kemampuan
santri.
Harapan saya dan kelompok KKM untuk TPQ Al-Ikhlas khususnya Pak Sugiono
sebagai pengasuh, semua materi yang telah diajarakn selama kurang lebih satu
bulan dengan puncaknya pada acara musabaqoh tetap di muraja’ah
setiap kali kegiatan mengaji dilakukan. Hal ini dikarenakan sesuatu yang
menjadi kebiasaan akan selalu diingat oleh para santri tidak terkecuali
hafalan-hafalan. “Insyaallah akan saya murajaah mas bahkan saya juga
kepikiran menambah do’a harian anak-anak. Tapi ya mungkin agak sedikit
kesulitan jika ditinggal mas-mas dan mbak-mbaknya karena kan saya juga ngajarnya
sendiri, hehehe”. Ujar pak Sugiono setalah saya ajukan usulan untuk
melanjutkan hafalan do’a harian santriwan santriwati bebarengan setelah musabaqoh
selesai.
Semangat belajar dari anak-anak Desa Purwodadi sebenarnya sangatlah
tinggi terutama dalam agama Islam. Hal ini terlihat dengan banyaknya TPQ yang
tersebar di seluruh penjuru desa. Namun, yang menjadi masalah adalah kurangnya
tenaga pendidik yang ada sehingga proses belajar mengajar kurang begitu efektif
serta metode yang digunakan kurang berfariasi. Semoga kedepannya banyak para
tenaga pendidik khususnya para pemuda desa Purwodadi yang melanjutkan
perjuangan para sesepuhnya sehingga semangat para anak-anak dalam mengaji dapat
memperoleh hasil yang maksimal.
SIMPULAN
Salah
satu permasalahan yang sering muncul di daerah pesisir adlah kurangnya sumber
daya manusia. hal ini juga terjadi pada TPQ yang kekurangan tenaga pendidik
jika disandingkan dengan peserta didik yang begitu banyak. Adanya kelompok KKM
asal UIN Malang berusaha membangkitkan semangat dan motivasi peserta didik
supaya tidak kalah dengan pesrta didik yang ada di perkotaan dengan cara
mengadakan musabaqoh yang berbentuk lomba. Kegiatan tersebut juga bertujuan
menanamkan rasa cinta terdahap agama Islam.
Komentar
Posting Komentar